Mengenal Penerbit Indie


Resume ke- 5

Gelombang           : 20

Hari, tanggal         : Rabu, 21 Juli 2021

Waktu                    : 19.00 s.d.  21.00

Moderator            : Mr. Bams

Narasumber         : Mukminin, S.Pd, M.Pd

Judul                      : Mengenal  Penerbit  Indie

    Malam ini, Rabu, 21 Juli 2021, saya kembali mengikuti  kelas belajar menulis  gelombang 20 asuhan Om Jay dan Timnya.Pertemuan  malam  ini adalah yang ke 5 yang berarti juga saya sudah ikut kelas ini untuk yang ke 5 kalinya.  Tadi sore sekitar pukul 16.00 WITA,  saya sudah dapat kiriman pemateri dan materi pada malam hari ini. Terus terang, melihat materi yang akan dipelajari malam ini, saya agak ragu karena dalam pikiran saya bagaimana bisa mengenal penerbit padahal saya baru mulai belajar menulis?  Tapi saya penasaran  dengan materi ini.                   

    Pemateri pada pertemuan ke 5 adalah seorang  penulis , guru, sekaligus penerbit , yang juga adalah peserta belajar menulis gelombang 8. Yang membuat saya terkagum – kagum pada sang guru adalah walaupun sudah  berusia 55 tahun tetapi semangatnya untuk menulis tetap membara dan penuh antusias. Saya kira adalah contoh yang paling baik bagi kami penulis pemula pada gelombang 20. Apalagi materi yang dibawakan adalah bagaimana mengenal penerbit Indie.

    Menurut Mr. Bams, bahwa  sang pemateri adalah penerbit yang sudah banyak membantu para penulis untuk menerbitkan buku mereka. Dan ternyata para penulis  adalah teman seperjuangan dari  Cak  Inin.Selanjutnya Cak Inin mengatakan pada awal pertemuan bahwa di zaman milenial semua orang bisa menerbitkan buku. Menurut beliau menerbitkan buku itu mudah. Untuk bisamenulis kata Cak Inin, memang butuh ketekunan dan perjuangan, bahkan perlu juga tekad dan motivasi agar sukses dalam berkarya.

Dalam menulis buku dan menerbitkan buku yang tepat ada 5 tahapan yang harus dilalui :

  1. Prawriting
  2. Drafting
  3. Revisi
  4. Editing/ Swasunting
  5. Publlikasi

    Kemudian Cak Inin menyampaikan bahwa untuk dapat menerbitkan buku maka ada beberapa penerbit yang siap  untuk membantu para penulis agar tulisannya dapat dikenal oleh orang lain, yaitu penerbit  Independen yang didalam nya ada 3 penerbit ( Oase, Gemala, YPTD, dan Kamlia Press Lamongan. Kemudian Cak Inin mengajak lebih jauh peserta  untuk lebih mengenal penerbit  Mayor dan Penerbit Indie. Perbedaan kedua penerbit ini adalah sebagai berikut :

  1. Jumlah cetakan, kalau penerbit Mayor  mencetak bukunya secara massal  sekitar  3000 atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko- toko buku, sedangkan penerbit Indie, hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand ) yang umumnya didistribusikan melalui media online facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA Group, dll.
  2. Pemilihan naskah yang diterbitkan. Penerbit Mayor, naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Sedangkan penerbit Indie, tidak menolak naskah, selama naskah tidak melanggar undang- undang hak cipta karay sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsure SARA  dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Jadi penerbit Indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
  3. Profesionalitas. Penerbit Mayor, tentu saja professional karena banyaknya dukungan SDM di perusahaan mereka, sedangakn penerbit Indie, juga professional, tapi sering disalah artikan, yang dianggap penerbit asal- asalan, asal cetak- jadi- jual.Jadi diharapkan kita sebagai penulis pandai- pandai dalam memilih penerbit.
  4. Waktu penerbitan.Penerbit Mayor, umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1- 3 bulan, sedangkan penerbit Indie, sangat berbeda karena penerbit akan segera memproses naskah yang diterima dengan cepat dan  dalam hitungan minggu buku sudah  dapat diterbitkan.
  5. Royalti. Penerbit Mayor, mematok royalty penulis maksimal 10% dari total penjualan,  sedangkan penerbit Indie, umumnya 15 – 20 % dari harga buku.
  6. Biaya penerbitan, penerbit Mayor, gratis, sedangkan penerbit Indie, berbayar sesuai dengan aturan masing- masing penerbit.

    Pada akhirnya, Cak Inin memperkenalkan penerbit  Indie miliknya,  sebagai  referensi untuk menerbitkan buku. Karena dalam  menerbitkan buku diberi kebebasan  kepada para penulis untuk memilih penerbit mana yang disukai. Hal  ini juga karena dalam group belajar menulis bersama  PGRI ada 3 penerbit Indie asuhan  Om Jay.

Selanjutnya  Penerbit Kamila Press Lamongan  memiliki syarat- syarat penerbitan yaitu :

  1. Kirimkan naskah lengkap
  2. Mengetik sesuai aturan
  3. Untuk judul dan cover

    Pada akhirnya, Cak Inin, menggambarkan  tentang rincian biaya untuk mencetak buku terbaru, sekaligus membuka diri untuk membantu menerbitkan buku dari bapak/ ibu penulis. Sebelum menutup materinya, ia menampilkan salah satu buku yang baru diterbitkan tentang “ Jurus Jitu  Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar” yang juga sekaligus mengajak bapak/ ibu penulis untuk dapat menerbitkan bukunya dan penerbit  Kamila Press Lamongan siap  untuk membantu.

    Pada akhir materi yang disampaikan  Cak  Inin mengingatkan satu hal yang menurut saya dapat menjadi inspirasi bagi saya yaitu “ “ Tiada kata terlambat untuk menulis dan terbitkan buku. Tulislah agar apa yang anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda baca, dan Anda rasakan, untuk berbagi kebaikan”.

Terima kasih Cak Inin.

 

Panite, Juli 2021

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Mana Ide Menulis Datang

Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Menulislah Dengan Hati Yang Lepas, Karena Hati Sumber Inspirasi