Teknik Promosi Buku
Resume Ke- 19 Gelombang 20
Hari, tanggal : Senin, 23 Agustus 2021
Judul : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainudin, MM, MJW
Moderator : Bu Kanjeng
Hari ini, Senin, 23 Agustus adalah pertemuan ke- 19, kelas menulis asuhan Om Jay dan Tim. Pada pertemuan kali ini, materi yang akan disampaikan adalah tentang” Teknik Promosi Buku”. Pematerinya adalah seorang trainer, motivator nasional, pendiri PT EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan penerbitan MJWBook. Dalam menyampaikan materinya malam hari ini, bapak Akbar Zainudin akan ditemani moderator yang sudah tidak asing lagi bagi peserta kelas menulis asuhan Om Jay, yakni bunda Kanjeng.
Buku dari Akbar
Zainudin tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari.
Buku ini adalah buku panduan menulis dari A sampai Z. Ia menyarankan agar Bapak/ Ibu peserta
agar memiliki buku in, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi
naskah, anggota IKAPI.
Malam hari ini, beliau
akan share tentang Strategi Pemasaran Buku, yang ia ambil dari bukunya UKTUB:
Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Strategi pemasaran,
termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, YAITU
Product( Strategi Produk), Price( Strategi Harga), Place of Distribution(
Distribusi), dan Promotion(Promosi).
Sebelum dibahas tentang
keempat strategi tersebut, yang perlu dilakukan bahkan sebelum menulis adalah
menentukan target audiens atau siapa pembaca kita. Karena strategi untuk anak-
anak tentu saja berbeda dengan trategi untuk remaja, demikian juga untuk orang
tua.
STRATEGI PRODUK
Sebenarnya ini adalah
lebih banyak menjadi tanggung jawab dari penerbit. Kita sebagai penulis lebih
banyak memberikan masukan kepada penerbit
tentang siapa target pembaca dan apa yang menjadi kebutuhan mereka
terhadap buku kita. Sehingga konsep yang akan diterbitkan nantinya akan
menyesuaikan denga kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA
Penerbit biasanya juga bertanggung jawab untuk
menentukan harga buku. Pada dasarnya penentuan harga buku , ada dua strategi,
yaitu, pertama, adalah harga buku secara umum, dan kedua adalah buku dijual
dengan harga premium( lebih mahal dibandingkan buku biasa). Jika buku mempunyai
nilai tambah dibandingkan dengan buku- buku yang lain, maka harga buku bisa
dijual lebih mahal, misalnya hard cover, ditambah bonus- bonus( voucher
seminar,workshop, dan lain- lain)
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum
dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional.
Distribusi tradisional adalah melalui toko- toko buku, baik toko- toko buku
jaringan nasional maupun toko buku local. Sedangkan distribusi non tradisional,
diantaranya adalah:
- Melalui MLM ( Multilevel Marketing)
- Melalui Penjualan Langsung
- Melalui Marketplace/ e- Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan lain- lain)
STRATEGI PROMOSI
Program promosi bisa
dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa
dilakukan,
Pertama, Launching
buku. Merupakan program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid,
lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang membiayai launching adalah bisa
penerbit, bisa juga penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita
akan laku, karena itulah penerbit perlu menyelenggarakan program launching
buku. Kalau di Gramedia, di toko- toko
buku mereka ada tempat untuk launching buku. Jadi kita promosikan
acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua, Bedah Buku.
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita, baik secara
online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerja sama
dengan lembaga, seperti lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim,
masjid, dan sebagainya.
Intinya, di semua
tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Bukan soal jumlah yang hadir yang penting,
namun direkam lalu diupload di Media social acara kita. Dengan demikian orang
akan mengenal kita.
Yang membuat lebih
mudah sekarang adalah bedah buku secara online. Kita dapat mengundang orang-
orang untuk ikut acara bedah buku bersama melalui FB, IG, WA Group, Zoom, dan
sebagainya.
Ketiga, melakukan
seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Bapak Akbar Zainudin,
mengatakan kalau bukunya motivasi dan menulis. Maka secara berkala, ia
menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Keempat, membangun
komunitas. Komunitas yang dibangun adalah komunitas yang disesuaikan dengan
tema buku. Misalnya, buku kita tentang
motivasi, maka kita menulis buku- buku tentang motivasi. Buku tentang guru,
maka bangun komunitas guru, buku tentang menulis, bangun komunitas menulis.
Komunitas membuat kita lebih dekat denan pembacasehingga memudahkan kita untuk
menawarkan mereka dalam membeli buku.
Pak Akbar sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru,
menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas ada bukunya.
Ia juga men-share materi- materi secara berkala, sehingga anggota komunitas ini
mendapatkan manfaat melalui WA Group
yang ia bentuk. Sesekali seminar dilakukan melalui zoom.
Kelima, membangun
jaringan.reseller. Reseller adalah orang- orang yang mau menjualkan buku kita
dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Mereka diberikan 20- 30 persen
komisi dari harga jual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya
dalam waktu 2 minggumelalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu,
berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan
dalam menjual buku.
Keenam, jualan di
marketplace. Buka toko di marketplace ( Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia,
dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan
distribusi. Yang penting keberadaan dan buku kita. Jadi kalau ada orang yang
mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan
media social( Medsos) untuk promosi buku. Melalui followers dan subscriber kita
dapat memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait
tema buku yang ditulis, sehingga orang semakin paham dengan buku tersebut. Dan
jangan setiap hari isinya adalah menjaul, tapi lebih banyak sharing- sharing
kemudian baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada pembaca
sehingga pembaca merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Jadi, pada dasarnya
sebagai penulis buku memengaruhi orang agar dapat menjadikan buku sebagai
kebutuhan utama. Dan memang membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan,
dan pilihan dalam mengambl keputusan. Dengan bersama- sama membangun kebutuhan
akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Jadi, intinya
kreativitas.Kalau kita sudah punya buku,maka kita akan menjadi kreatif. Kreatif
launching buku, WA, seminar, yang akan membuat orang tertarik. Karena tulisan
kalau dari hati maka akan sampai ke hati.
Ringkasan tanya jawab.
- Syafruddin dari Tolotoli "Awalnya adalah belajar dari orang- orang yang sudah bukunya laku. Belajar bagaimana mereka bisa berhasil menjual bukunya. Di samping itu juga beliau banyak membaca buku sekaligus mempraktekkannya. Ia juga belajar teori pemasaran secara umum. Intinya belajar dan praktek. Kalau belum berhasil dengan cara yang satu boleh dicoba cara yang lain sampai ketemu cara yang cocok. Karena cara promosi tiap orang berbeda- beda. Yang penting ilmunya dan prakteknya."
- Sri Sugiastuti "Pemateri menjual buku melalui beberapa kanal. Di Shopee, Gramedia, ada juga yang dijual langsung. Ada sekarang sementara diupayakan yaitu, pasokan jualan reseller, yaitu mengajak beberapa orang yang berikhtiar bersama. Mereka dibuatkan flayer, broadcast, terus menjual buku- bukunya dengan mendapatkan 20-30 persen dari apa yang sudah ia lakukan. Kemudian, melalui komunitas kita dapat memberikan manfaat. Jadi, melalui komunitas, ia sebagai penulis dapat membagi ilmunya kepada komunitas. Juga dengan mengajak untuk menulis, juga untuk memberi motivasi secara bersama- sama."
- Bu Kanjeng "Ada pergantian minat orang yang dulunya murni kertas sekarang beralih ke buku digital. Dan ini adalah Zaman yang tak terelakkan dengan digital. Untuk saat ini masih ada perbandingan yang sama 50: 50. Saat ini untuk mengantisipasi zaman milenial, maka harus bisa dipersiapkan buku digital. Jadi mau tidak mau harus bisa menerbitkan buku digital. Secara praktis untuk sekarang orang lebih menyukai menonton yang bisa mempengaruhi minat baca. Karena YouTube lebih ke hal- hal yang ringan. Kalau yang lebih mendalam dan selalu mendapat tempat karena orang di youtube menjadi pintu masuk agar orang dapat membaca buku."
- Endang – Depok "Setiap hal pasti ada kendalanya. Yang penting jangan fokus pada kendalanya, tapi pada masalahnya. Contoh, kita terus menerus mengupdate buku kita setiap hari sampai orang awere dengan karya kita. Jadi selalu menemukan cara agar buku kita dapat diterma orang lain"
- Aam Nurhasanah, Lebak Banten "Menulis jangan terlalu terikat dengan satu teknik. Bebaskan saja diri kita ketika menulis, karena akan menjadi gaya kita. Apabila kita ingin mahir dalam menulis, maka harus menulis setiap hari. Menurut pemateri, tulislah dengan hati jangan dengan teori."
- Bu Kanjeng "Yang pertama adalah kesabaran, dan kedua adalah konsistensi. Walupun terkadang yang diajak hanya dua orang. Ia yakin bahwa kedua orang tersebut akan menyebarkan kebaikan. Dan seterusnya akan terus mengajak orang untuk menulis."
- Sri Sugiastuti "Mari kita belajar tentang copy writing, yaitu, bagaimana seni menjual buku. Ada dua pola menjual buku, yaitu, hard selling, yaitu tentang menceritakan tentang isi buku, dan lain- lain. Sedangkan ada juga soft selling, yaitu, pak Akbar sekarang terus menulis tentang bagaimana menjadi guru yang baik, bagaimana cara menjadi guru yang baik.Kegiatan itu terus menerus dilakukan. Jadi sambil menulis, kita juga sharing tentang apa yang ditulis"
- Diyah, Malang "Pak Akbar Zainudin, membuat group sendiri dengan mengikuti aturannya sendiri. Point paling penting adalah menjual buku dengan cara masing- masing. Boleh melalui group, bisa melalui broadcast sendiri, dan juga update status kita, selama tidak mengganggu komunitas tersebut."
- Aneng Sri Mulyani, Kab. Kuningan "Buku premium bisa kategori apa saja. Menurut pak Akbar, buku premium adalah memberikan nilai tambah disbanding buku- buku yang lain. Dengan cara membeli buku, maka akan dapat pelatihan".
- Ali Mustofa, Sragen "Yang paling penting sekarang adalah berani menulis, berani untuk menulis yang akan menjadikan kita hebat. Ketika kita sudah bisa melewati masa ini, maka kita akan menjadi yang terbaik, walaupun kita akan menghadapi setiap tantangan."
Pada akhir
pemaparannya, pemateri, bapak Akbar Zainudin, memberikan beberapa catatan penutup.
Pertama, keterampilan
berbicarayang baik di depan umum( public speaking). Agar pada saat kita ada
acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon
pembaca.
Kedua, kemampuan
copywriting( membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu
keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan
teknologi informasi. Pemanfaatan media social seperti, YouTube, WA, IG,
Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan Medsos
dengan baik, maka hidup akan lebih mudah.
Sebelum menutup sesi
ini, pemateri memberi penawaran, bagi yang membeli buku beliau : “ UKTUB:
Panduan LengkapMenulis Buku dalam 180 Hari” atau buku baru beliau, “ The Power
of Man Jadda Wajada, akan diberikan GRATIS SATU PELATIHAN di bulan September.
Panite, Agustus 2021
Komentar
Posting Komentar