Menulis Itu Mudah
Hari, tanggal : Rabu, 8 September 2021
Judul :
Menulis Itu Mudah
Narasumber :
Dr. Ngainun Naim
Moderator :
Maesaroh
Rabu, 8 September 2021, saya kembali mengikuti kelas
menulis asuhan OmJay dan Tim. Saya merasa bahagia karena malam hari ini, saya
bersama Bapak/ Ibu peserta yang hebat telah berada di pertemuan ke- 26
gelombang 19 & 20.
Waktu semakin berlari, hingga api pertemuan dengan
para narasumber hebat hampir padam. Setelah kuliah ini usai, jemari kita hanya
mampu menari sembari berkata, “ See you good bye”. Tetapi ada yang lebih hidup
dari pertemuan ini, yaitu sebuah hati yang menjembatani tali silaturahmi.
Demikian kalimat pembuka dari sang moderator yang adalah seorang blogger
Millenial, yakni bunda Maesaroh. Ia juga mohom izin untuk memberi motivasi
lewat sebuah quotes.
Pada malam hari ini sang moderator akan bersama narasumber hebat, yang adalah seorang dosen dari IAIN Tulung Agung, juga penulis 26 buku, juga motivator, serta Penggiat Literasi. Bunda Maesaroh juga menyampaikan bahwa pemateri mulai menorehkan Pojok Literasi sejak 2003 dan tak pernah putus hingga sekarang. Beliau adalah Dr, Ngainun Naim.
CURRICULUM VITAE
Nama |
: |
Dr. Ngainun Naim |
Tempat Tanggal
Lahir |
: |
Tulungagung, 19 Juli 1975 |
Alamat Kantor |
: |
IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung
66221. |
Alamat Rumah |
: |
Parakan RT 11 RW 04 Trenggalek |
No Telp. |
|
|
Kantor |
: |
0355-321513 |
HP |
: |
081311124546 |
e-mail |
|
|
Riwayat Pendidikan Formal |
|
§ SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung, lulus
tahun 1988 § MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung, lulus tahun 1991 § MAN Denanyar Jombang, lulus tahun 1994 § S-1 STAIN
Tulungagung, lulus
1998 § S-2 Studi Islam
Universitas Islam Malang (UNISMA), lulus
tahun 2002. § S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 2011. |
Karya Tulis Buku |
|
1.
Menulis Itu Mudah (2021) 2.
Aktualisasi
Pemikiran Islam Multikultural (Akademia Pustaka, 2020). 3.
Literasi dari
Brunei Darussalam (Akademia Pustaka, 2020). 4.
Spirit Literasi
(Akademia Pustaka, 2019). 5.
Teraju
(Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017). 6.
Proses Kreatif
Penulisan Akademik (Akademika Pustaka, 2017). 7.
Merawat Nusantara
(Malang: Genius Media, 2017). 8.
Menipu Setan,
Kita Waras di Zaman Edan (Jakarta: Quanta, 2015). 9.
The Power of
Reading (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013). 10. Character
Building (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012). 11. Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi, Cet. IV (Yogyakarta:
Arruzz-Media, 2008). 12. Islam dan Pluralisme Agama (Yogyakarta: Aura Pustaka,
2014). 13. Self Development: Personal, Sosial, dan Spiritual
(Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2015). 14. 35 Kompasianer Merajut Indonesia (buku bersama) (Jakarta: Kompas, 2013). 15. Merajut Kerukunan Antarumat Beragama (Tulungagung: IAIN Tulungagung
Press, 2012). 16. Pengantar Studi Islam (Yogyakarta: Gre Publishing, 2011). 17. Sejarah Pemikiran Hukum Islam (Yogyakarta: Teras,
2009). 18. “Resiko
Menawarkan Pemikiran Liberal”, dalam Ulil Abshar-Abdalla, dkk, Islam Liberal
dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta: eLSaQ, 2003). 19. Teologi Kerukunan, Mencari Titik Temu dalam Keragaman
(Yogyakarta: Teras, 2011). 20. “Krisis dalam
Dunia Pendidikan, Dimensi Kemanusiaan, dan Pengembangan Nalar Spiritual”,
dalam Akhyak (ed), Meniti Jalan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003). 21. Rekonstruksi Pendidikan Nasional, Membangun Paradigma
yang Mencerahkan (Yogyakarta: Teras, 2009). 22. Konservasi Lingkungan Berbasis Tradisi (Tulungagung:
STAIN Tulungagung Press, 2011). 23. Spirit Literasi (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019). 24. Resolusi Menulis (SPN Grup, 2017). 25. The Power of Writing (Yogyakarta: Lentera Kreasindo,
2015). 26. Dan beberapa buku lainnya. |
Demikian curriculum vitae ini saya buat, dan saya bertanggung jawab terhadap kebenaran isinya.
Tulungagung, 1 September 2021
Dr. Ngainun Naim
Saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi materi tentang MENULIS ITU MUDAH. Demikan kata pembuka yang disampaikan sang bapak Ngainun, sebelum menyampaikan materinya malam hari ini. Ia mengatakan sangat berbahagia karena dapat berbagi pengalaman bersama Bapak/ Ibu peserta kelas menulis gelombang 20.
Memang selama ini ada kesan bahwa menulis itu
sulit.Sebelum menulis kita sudah stress apalagi menulisnya. Hal ini karena
seting otak kita mengatakan bahwa menulis itu sulit. Dan hal itu juga yang
menyebabkan kita sulit betul saat kita akan mulai menulis.Sebelum lebih jauh,
Dr. Ngainun mengajak Bapak/ Ibu peserta untuk mengunjungi dua blog utama
beliau.
https://www.spirit-literasi.id/2021/09/pangeran-diponegoro-proses-kreatif.html
Ini adalah salah satu blog Dr. Ngainun. Di dalamnya
ada 434 artikel.
https://ngainun-naim.blogspot.com/2021/07/adab.html
Di dalamnya ada 476 artikel.Ini belum tulisannya di
blog lain, di Koran, portal, dan lainnya.
Dengan adanya dua blog dan tulisan- tulisan beliau di berbagai media
merupakan dorongan bagi Bapak/ Ibu bahwa menulis itu mudah bukan sesuatu yang
sulit. Dan ini merupakan hal pertama yang ingin ia sampaikan. Jangan mengawali
sesuatu dengan mengatakan sulit karena nanti benar- benar sulit.Kita bangun
mindset dan pikiran kita bahwa menulis itu mudah.
Ini adalah salah satu buku beliau tentang menulis yang terbit di awal tahun ini.Sekali lagi, KUNCI MENULIS MUDAH yang nomor 1 adalah : MINDSET bahwa menulis itu mudah.
Yang kedua adalah TEKAD YANG KUAT.Jadi orang menulis
harus bersemangat. Jangan mudah menyerah. Belum menulis sudah mengatakan
sulit.Jadi harus memiliki tekad yang kuat. Jika ada hambatan dihadapi, dan
diatasi. Sama dengan kita mengajar, sebelum kita menjadi guru, bayangan kita
tidak tentu.Misalnya, khawatir nanti anaknya nakal, khawatir nanti mengajarnya
tidak benar, dan setumpuk kekhawatiran lainnya. Hal yersebut menurut beliau
adalah hal yang wajar dan semua orang mengalaminya. Tetapi selalu bayangan itu
tidak cocok dengan kenyataan. Nyatanya Bapak/ ibu sudah mengajar berpuluh-
puluh tahun dan sudah lupa dengan persoalan yang dibayangkan. Menulis seperti
itu metaforanya. Orang yang jarang menulis bayangannya tidak tentu, tapi kalau
sudah menulis bayangan ituhilang dengan sendirinya dan yang tersisa adalah
tekad.
Sejauh ini Dr. Ngainun sudah menulis sekitar 40 buku
mandiri, 90 antologi, 30 kata pengantar, 50 artikel jurnal, dan ribuan esai.
Bagaimana mudah menulisnya?
Beliau mengatakn bahwa, ingat kunci yang pertama:
bangun mindset kalau menulis itu mudah. Jika sulit saat menulis maka,
Ingat kunci kedua: miliki tekad yang kuat. Kesulitan
menulis itu akan teratasi dengan sendirinya.
Kunci yang ketiga adalah, menulislah yang diketahui.
Caranya memulai adalah hal- hal yang kita ketahui sehari- hari. Jangan memulai
menulis hal- hal yang langsung bagus dan ideal. Pada umumnya orang yang gagal
menyelesaikan tulisan karena baru mulai menulis sudah pasang target yang tinggi.
Misalnya, tulislah aktivitas kita sehari- hari, dan dilakukan rutin dan
konsisten setiap hari. Akan memudahkan Bapak/ Ibu dalam proses menghasilkan
karya tulis.
Kunci yang keempat adalah, banyak membaca. Ini
adalah syarat wajib. Ibarat mata uang, membaca itu satu sisi sedangkan menulis
itu adalah sisi yang lain. Ia bercerita bahwa, ia mewajibkan dirinya untuk
membaca setiap hari minimal 10 halaman buku. Terkadang ia juga membaca buku
elektronik tapi jarang.yang paling utama adalah betul- betul dinikmati.
Orientasinya adalah untuk faham bukan untuk khatam. Ada kosakata baru, ia
tandai dan dicari maknaya. Ada kalimat yang menarik, ia stabilo, karena ini
akan otomatis menjadi modal terhadap tulisan yang akan ia hasilkan.
Menurutnya, orang yang rajin membaca tetapi tidak
menulis, ibarat pohon tumbuh subur tapi tidak berbuah. Orang yang rajin menulis
tapi tidak membaca tidak akan betrtahan lama karena tidak ada yang bisa
ditulis. Membaca itu seperti menabung yang akan dikeluarkan secara otomatis
saat menulis.
Kunci kelima adalah JAM TERBANG.
Ini adalah merupakan metafor bagi beliau. Ia
bercerita bahwa dulu ketika ia kuliah,
punya langganan sopir bis yang suka ngebut. Ada bis yang namanya bis sumber
kencono yang merupakan raja jalanan di tahun- tahun itu. Bagi orang lain hal
itu menakutkan, tapi baginya itu hal yang menyenangkan karena ia langsung
tidur. Yang ingin dicontohkan adalah
sopir itu bisa ngebut karena dia sydah mengendarai bi situ ribuan kali dan
hafal dengan tiap lekuk jalan yang ia lalui. Itu yang disebut JAM TERBANG.
BEGITU JUGA DENGAN PENULIS.
Jadi kalau kita ingin mudah dalam proses
menghasilkan karya harus praktek menulis sebanyak- banyaknya. Semakin sering
menulis, semakin mudah. Apabila masih sulit menulis, berarti jam terbangnya
harus ditingkatkan. Caranya adalah dengan praktek menulis.Menurut beliau, group
semacam ini penting. Ada banyak teori dan pengetahuan yang bisa diperoleh
dengan ikut dalam group semacam ini. Jadi mari praktek menulis. Prof. Dr.
Kuntiwijoyo pernah ditanya tentang cara menulis. Beliau menjawab dengan 6 M:
membaca, menulis, menulis, membaca, menulis, dan menulis.
Dari hal- hal tersebut di atas, ada satu hal penting
yang perlu direnungkan bersama selain berkaitan dengan kunci- kunci yang
disebutkan adalah berdasarkan pengalaman pribadi adalah bersyukur. Yaitu
bersyukur karena mendapat anugerah dari Tuhan karena bisa menulis. Karena
menurutnya, tidak semua orang mau dan mampu untuk menulis. Ada yang mau tapi
tidak mampu, ada yang mampu tapi tidak mau sehingga tidak bisa menghasilkan
tulisan. Bapak Ngainun juga mengungkapkan cara bersyukur adalah dengan MENULIS.
Jadi menulis itu merupakan wujud aktualisasi dari rasa syukur kita kepada
Tuhan.
Kunci keenam adalah sabar menjalani proses menulis.
Ia teringat mutiara dari pesantren dulu: Seribu langkah itu dimulai dari
langkah pertama.Jadi menulis jika sepanjang dijalani dengan sabar maka akan
berhasil.Satu demi satu langkah dijalani dengan sabar maka segala sesuatu akan
mudah.
Sebagai penutup, Dr. Ngainun mengajak Bapak/ Ibu
peserta untuk terus membangun budaya menulis. MARI MENULIS. Ini lading ibadah
yang jarang dipilih. Mari niatkan sebagai ibadah, semoga berkah.
Dan pada akhirnya bunda Maesaroh,sebelum menutup
kelas, ia mengucapkan terima kasih
kepada Dr, Ngainun atas ilmunya, dan mendoakan semoga diberikan keberkahan. Ia
juga menyampaikan permohonan maaf apabila banyak kekurangan dalam memandu kelas
malam ini.
Komentar
Posting Komentar