Menulis Autobiografi


Resume Ke- 27 Gelombang 20

Hari, tanggal               : Jumat, 10 September 2021

Judul                            : Menulis Autobiografi

Narasumber               : Suparno, S.Pd, M.Pd

Moderator                 : Ms. Phia

Malam hari ini, Jumat, 10 September 2021, dalam pembelajaran kelas menulis gelombang 20, ada yang istimewa, karena yang menjadi moderator adalah peserta kelas menulis, yaitu Ms. Phia yang menurut saya adalah sosok yang mengagumkan karena selama mengikuti pembelajaran ini, ia selalu menggunakan bahasa Inggris dalam menyusun resumenya. Suatu kebanggan bagi seluruh peserta kelas menulis karena sebelum kelas menulis berkahir ternyata OmJay telah memberi kepercayaan kepada peserta sebagai moderator.

Malam ini saya Ms. Phia akan membersamai Bapak/ Ibu sebagai moderator pemula dan pembelajar. Hampir di penghujung Belajar Menulis ini, saya diberi tantangan untuk menjadi moderator. Terima kasih OmJay. Demikian yang disampaikan Ms. Phia sebelum membuka kelas pada malam hari ini.

Ms. Phia mengatakan, malam hari ini ia akan menemani seorang Narasumber yang Hebat. Beliau adalah seorang Kepala Sekolah dari SMPN 2 Karangrejo Magetan. Beliau juga adalah penggemar membaca, penulis, dan motivator Literasi. Kesukaan beliau akan menulis dan membaca tersebut sangat menginspirasi, hingga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Pena Mageti. Beliau adalah bapak Suparno, S.Pd, M.Pd.

http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/06/cv-suparno.html?m=1

Sebagai perkenalan, bapak Suparno mempersilahkan Bapak/ Ibu peserta untuk mengunjungi blog beliau dan agar ia tahu bahwa ada tamu, tinggalkan jejak di sana.

http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/07/guru-pengajar-praktek_22.html?m=1

http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/09/siap-menyesuaikan-diri-untuk-perubahan.html?m=1

Bapak Suparno mengatakan, kita tidak tahu berapa umur seseorang, tidak tahu kapan ajal datang, kapan maut menjemput, maka menulislah buku biografi agar anak cucu kita tahu sejarah perjalanan kehidupan kita. Dari sejarah perjalanan kehidupan kita, anak cucu bisa belajar betapa untuk mencapai kesuksesan itu butuh perjuangan yang luar biasa. Suatu saat pasti ada diantara anak cucu kita yang cinta pada ilmu pengetahuan dan ingin tahu sejarah perjalanan kehidupan nenek moyangnya. Di saat itu buku biografi sangatlah berharga.

Selain itu juga, jika kita adalah ASN, dengan menulis biografi yang bertemakan pendidikan, maka akan menambah nilai angka kredit kita. Jika kita adalah calon kepala sekolah, kemudian di masa penilaian, kita tak perlu bercerita banyak tentang diri kita, cukup kita menyerahkan buku biografi kita.

Selanjutnya, bapak Suparno menyampaikan cara menyusun buku biografi.

Seorang penulis itu bisa menulis apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dialami. Menulis buku biografi adalah menulis apa yang dialami. Oleh karena itu menulis buku biografi adalah pekerjaan menulis yang paling mudah.

Sebelum kita menulis buku biografi, kita bisa membaca biografi orang- orang yang ternama. Menurut pemateri, ia pernah membaca buku biografi bapak Khaerul Tanjung, yang juga adalah idola dari beliau. Dalam buku itu menceritakan bahwa bapak Khaerul Tanjung  pernah bersekolah di SMP dan SMA LABSCHOOL, Yang merupakan sekolah terbaik di Jakarta pada saat itu. Kebetulan sekolah itu adalah sekolah tempat OmJay mengajar sekarang. Bapak Khaerul Tanjung pernah menjadi orang terkaya ketiga di Indonesia. Pernah menjadi mentri pada masa kepemimpinan bapak SBY.

Dalam membaca buku biografi, diharapkan jangan hanya membaca satu buku tetapi minimal 3 buku sehingga kita bisa memiliki pembanding yang baik. Juga kita jangan hanya orang- orang ternama, tetapi juga membaca buku biografi orang- orang yang selevel dengan kita. Jadi kita juga tidak berkecil hati untuk menuliskan perjalanan hidup kita.

Langkah- langkahnya adalah, memulai dengan membuat outline atau kerangka tulisan. Misalnya, dimulai dari kelahiran, masa- masa sekolah TK, SD, SMP, SMA, kuliah, bekerja, punya anak, pergi jauh, ke luar kota, luar negeri, dan lain- lain. Bisa juga masalah- masalah yang pernah dihadapi, kenangan pahit, kenangan indah, dan lain sebagainya.

Langkah berikut adalah membuat jadwal menulis. Taatilah jadwal yang telah dibuat.

Langkah selanjutnya adalah, menyiapkan data- data pendukung, misalnya foto, buku diary, dan lain sebagainya. Setelah itu, kita bisa mulai menulis per outline atau per judul. Ketika menulis, tulislah mengalir saja, jangan dieditdulu, walaupun ada kesalahan biarkan saja. Teruskan menulis. Tulislah  dengan pikiran dan perasaan, dengan akal budi dari hasil merenung yang dalam maka pikiran kita akan terbimbing oleh ilham yang mengarahkan.

Ketika kita menulis kadang muncul ilham atau ingatan tentang sesuatu yang pantas ditulis. Tuliskan saja judulnya, dibuku yang berbeda. Kemudian segera kembali fokus  ke outline.Setelah semua judul sudah terbahas kemudian sisipkan judul yang terjeda tadi sesuai dengan urutan sejarah perjalanan kehidupan kita. Setelah itu lakukan editing mulai awal hingga akhir. Agar tampilan buku tampak menarik dan menginspirasi, jika dalam suatu  judul  ada frase, atau kata- kata mutiara yang mengispirasi bisa dituliskan di atas sebelum uraian tulisan. Misalnya seperti di gambar.


Bapak Suparno menyukai kata- kata mutiara. Jadi ketika ia mengikuti pembelajaran di SPG, ada gurunya yang menyampaikan statement yang menginspirasi seperti kata- kata mutiara, ia akan hafalkan dan ditulis sampai kuliah S1, S2, dan ketika membaca buku dan menemukan kata yang menginspirasi  maka akan ia kumpulkan.

Berikut adalah autobiografi beliau yang berjudul “ Perjuangan Hidupku”.Buku ini berisi motivasi agar anak muda semangat kerja, semangat belajar, dan semangat berdoa.

Setelah itu mintalah orang lain yang kita percaya untuk menjadi editor yang berkaitan dengan ejaan, tata bahasa, dan lain- lain. Kemudian buatlah cover buku yang baik. Mintakan kata pengantar pada tokoh- tokoh terkenal.

Langkah terakhir adalah kirimkan pada penerbit yang kita percaya.

Pada akhir penyampaian materinya, Bapak Suparno, memmberikan closing statementnya.

Bapak/Ibu semua, sepanjang  mata kita masih berkedip, detak jantung kita masih berdenyut, hayat masih dikandung badan, menulislah buku autobiografi sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di planet bumi ini. Semoga kita semua sehat sehingga bisa berkarya menginspirasi umat manusia.

Kini tibalah di penghujung pertemuan, maka sang moderator mengucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu penulis terkenal masa depan. Ia menyampaikan selamat menulis autobiografinya. Pastinya hari ini adalah bagian dari cerita yang akan tertulis indah di sebuah buku. Sang moderator juga mohon maaf atas segala kekurangan. I am a learner. Demikian kata Ms.Phia.

 Panite, September 2021 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Mana Ide Menulis Datang

Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Menulislah Dengan Hati Yang Lepas, Karena Hati Sumber Inspirasi