Konsep Buku Non Fiksi
Resume Ke- 17 Gelombang 20
Hari, tanggal
: Rabu, 18 Agustus 2021
Judul : Konsep Buku Non
Fiksi
Narasumber
: Musiin, M.Pd
Moderator
: Mr. Bams
Pemateri pada malam hari ini adalah bunda Musiin, M.Pd, yang
biasa disapa, bu Iin. Beliau adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8,
yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof
Eko. Ia mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan Mr. Bams yang telah
menberikan kesempatan kepadanya untuk berdiskusi dengan peserta kelas menulis
gelombang 19 & 20.Bunda Iin, memiliki buku j=karya sendiri berjudul
Literasi Digital Nusantara, Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Saya telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri. Ketakutan itu merendahkan potensi saya untuk menulis, kata bunda Iin. Ia yakin Bapak/ Ibu peserta juga mampu menjadi PEMENANG DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku. Ketakutan yang ia rasakan ketika menulis adalah sebagai berikut:
- Takut tidak ada yang membaca.
- Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
- Merasa karya orang lain lebih bagus.
Ketakutan yang sering kali membuatnya merasa konyol dengan
hanya duduk berjam- jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun. Akhirnya
ia singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan
pemateri hebat, salah satunya adalah Prof. Eko. Dan cahaya untuk berkarya
berasal dari dirinya ssendiri. Ia yang minder untuk menulis, menjadi berani
untuk menulis.
Prof Eko, menurut bunda Iin, diibaratkan sebagai seorang
Master Chef yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah
menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing- masing
peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita di Prof Ekoji
Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak/ Ibu bisa menulis sesuai
dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan
dicintai. Pengetahuan , pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk
buku yang ada dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku,
Bapak/ Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir. Demikian
kata bunda Iin.
Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan
menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya “ Is There A Book Inside You?”
Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam
dirinya. Beberapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah
itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi semua tergantung kita
masing- masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Aatau hanya
dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas- kelas saja atau hanya dalam
bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang idak meninggalkan jejak
keabadian.
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian
bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap
paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergsip. Justru
tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti
kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA
MENULIS.
Alasan Bunda Iin mnjadi penulis adalah sebagai berikut:
- Mewariskan ilmu lewat buku.
- Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
- Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer
menjadi penguat bunda Iin menjadi penulis.
Malam hari ini, yang dibahas adalah buku nonfiksi. Dalam
penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
- Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh : Buku Pelajaran.
- Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses). Contoh: Buku Panduan.
- Pola Klaster ( Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku- buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola yang dipakai bunda Iin dalam menulis buku Literasi
Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah,
yakni:
- Pratulis
- Menulis Draf
- Merevisi Draf
- Menyunting Naskah
- Menerbitkan
Langkah pertama,
Pratulis
- Menetukan tema
- Menemukan ide
- Merencanakan jenis tulisan
- Bertukar pikiran
- Menyusun daftar
- Meriset
- Membuat Mind Mapping
- Menyusun kerangka
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide menarik,
penulis bisa didapatkan dari berbagai hal seperti; pengalaman pribadi,
pengalaman orang lain, berita di media massa, status facebook/ Twitter/
Whatsapp/ Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan,membaca buku.
Bunda Iin bercerita bahwa ia seorang guru bahasa Inggris di
SMP. Ia menulis buku tentang Literasi Digital. Referensi yang didapat dari data
dan fakta yang ia peroleh dari literasi di internet. Referensi terdiri dari: pengetahuan
yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal; keterampilan, pengalaman
dari balita hingga saat ini; penemuan yang telah didapatkan; pemikiran yang
telah direnungkan.
Tahap berikutnya membuat kerangka. Keranggka ini yang
diajukan bu Iin ke Prof Eko dan disetujui untuk dulanjutkan ke proses
penulisan.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media social
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Generasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet+ 62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet + 62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat,
bunda Iin mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.Youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtube)
Beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak / Ibu peserta
dan menurut bu Iin, langkah beliau sangat mujarab. Dengan mengikuti langkah
beliau, tulisan kita menjadi rapid an tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan,
indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Berikut ini adalah anatomi sebuah buku non fiksi.
Anatomi buku
- Halaman Judul
- Halaman Persembahan( OPSIONAL)
- Halaman Daftar Isi
- Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
- Halaman Prakata
- Halaman Ucapan Terima Kasih ( OPSIONAL)
- Bagian/ Bab
- Halaman Lampiran(OPSIONAL)
- Halaman Glosarium
- Halaman Daftar Pustaka
- Halaman Indeks
- Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua. Menulis Draf
- Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
- Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga. Merevisi Draf
- Merevisi sistematika/ struktur tulisan dan penyajian
- Memeriksa gambaran besar dari naskah
Langkah keempat. Menyunting naskah( KBBI dan PUEBI)
- Ejaan
- Tata bahasa
- Diksi
- Data dan fakta
- Legalitas dan norma
Langkah kelima atau terakhir adalah MENERBITKAN.
Hambatan- hambatan dalam menulis adalah :
- Hambatan waktu
- Hambatan kreativitas
- Hambatan teknis
- Hambatan tujuan
- Hambatan psikologis
Cara mengatasi hambatan dalam menulis menurut bunda Iin
adalah,
- Banyak membaca
- Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
- Disiplin menulis setiap hari
- Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi( kebetulan ia hobi memasak)
Menurut bunda Iin, kalau lewat jalan mulus tidak berlobang
pasti mengantuk, jadi harus ada aral rintangan dalam menulis. Jadi, obat untuk
kesulitan dicari sesuai dengan kondisi Bapak/ Ibu peserta.
Di akhir pertemuan malam hari ini, bunda Iin, menyampaikan
kalimat penutup bagi seluruh peserta yaitu, “ tiap kesempatan yang diambil
adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan kecil seringkali merupakan
permulaan kepada usaha yang besar. Kesempatan menulis adalah luar biasa. TAKE
IT LEAVE IT.
Dan sebelum menutup kegiatan ini, Mr. Bams menyampaikan
terima kasih kepada bunda Iin yang sudah memberikan materinya dengan semangat
kepada Bapak/ Ibu peserta, dan mengatakan bahwa semoga apa yang disampaikan
menjadi penyemangat untuk mewujudkan cita- cita sebagai penulis. Keabadian
sepanjang zaman adalah karya yang bisa dirasakan walau kita sudah tiada. DIALAH
BUKU.
Resume nya selalu tertata dan mengalir Bu, mantaap
BalasHapusTerima kasih bunda.
BalasHapusKita manfaatkan kesempatan yang kita punya.
BalasHapusBagian resume yang membangkitkan 🙏