Pemasaran Buku

 


Resume pertemuan ke 10 Gelombang 20

Hari, tanggal                : Senin, 2 Agustus 2021

Judul                             : Pemasaran Buku

Narasumber                : Agus Subardana, S.E, M.M

Moderator                   : Aam Nurhasanah

 

 Pertemuan pada malam  ini, adalah pertemuan ke 10 dalam pembelajaran kelas menulis  gelombang 20 asuhan Omjay. Sangat bersuykur atas rahmat Yang Maha Kuasa, Bahwa pada malam hari ini, saya kembali diizinkan untuk mengikuti pembelajaran ini. Dan saat ini, materi yang akan disampaikan adalah mengenai Pemsaran Buku Saat Menghadapi Pandemi ini. Diawali dengan ucapan selamat bertemu dan merasa tersanjung dengan kehadirannya di  group WA ini, pemateri bapak  Agus Subardana, yang teleh bekerja di penerbit Andi  Yogyakarta selama 17 tahun, yang telah menggeluti bidang pemasaran sejak tahun 1999 sampai sekarang, yang juga lulusan manajemen pemsaran, dan sering menjadi moderator berbagai event webinar.Malam hari ini pemateri didampingi oleh sang moderator piawai, bunda Aam Nurhasanah.

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta media penyampaian informasi.  Pada usia dini, anak – anak diperkenalkan pada buku, dan diajarkan untuk membaca berbagai macam yerbitan buku. Pemerintah  mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak usia dini. Dukungan dari pemerintah tersebut  merupakan tindakan nyata agar generasi penerus bangsa dapat dipersiapkan untuk memiliki kecerdasan dan minat baca yang tinggi terutama pada anak- anak. Dengan meningkatnya minat tersebut dapat meningkatkan kebutuhan masyarakat trehadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Pada masa pandemic Covid,  penerbitan buku di Indonesia mengalami penurunan drastis dari sisi penjualan. Banyak penerbit yang pada walnya berjumlah 1328 yang terdaftar di IKAPI  ( Ikatan Penerbit Indonesia), sebelum terjadinya pandemi, saat ini banyak yang tumbang  karena tidak mampu bertahan dengan adanya keadaan ini. Maka, agar dapat mempertahankan dan tetap hidup serta mencapai hasil penjualan yang maksimal, maka perlu strategi pemasaran yang jitu serta tepat dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini. Dalam hal ini pemasaran buku sebagai ujung tombak dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.



Walaupun masih ada dalam masa pandemi, namun penerbit Andi masih tetap bertahan dan tetap bertumbuh.



Pada awal tahun 2020 pada bulan Januari di toko  Gramedia,penjualan masih bagus khususnya toko besar , masih dalam kondisi fluktuatif, namun pada bulan Maret ke bawah sampai sekarang mengalami penurunan yang drastis. Selanjutnya pada bulan- bulan berikutnya hingga bulan Juni, agak mengalami kenaikan. Namun pada awal tahun 2021, tren tersebut turun lagi dengan adanya PPKM  yang telah berlangsung 1 bulan dan adanya pembatasan pada toko- toko buku. Maka dalam menghadapi kondisi ini, perlu adanya langkah- langkah dan strategi yaitu salah satunya adalah mengubah strategi yang awalnya ada dalam zona nyaman maka harus masuk dalam mindset strategi digital. Juga harus masuk dalam perubahan pasar yaitu melalui online.




Penerbit Andi, memiliki pilihan strategi pemasaran penjualan buku yang dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Jenis buku yang diterbitkan dikelompokkan menjadi kategori buku. Sebagai contoh, penerbit Andi, offset menerbitkan buku cukup banyak kategori yaitu ada 32 kategori ( kategori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi- Novel, buku Pengembangan Diri, buku Teks, dll).

Berdasarkan kategori tersebut, disin akan dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Umumnya, kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran dipengaruhi oleh faktor- faktor :

1.      Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.      Faktor Makro, yaitu, demografi- ekonomi, politik- hukum, teknologi- fisik, dan social- budaya.

Saat ini, Penerbit Andi, menjalankan bisnis dengan masuk dalam kedua factor diatas, yaitu faktor Mikro dan Makro. Hal ini karena Penerbit Andi offset sudah termasuk Industri Penerbitan Buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan lebih dari 10.000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 kategori.

Strategi pemasaran yang telah dipetakan menjadi dua strategi yaitu Pemasaran buku serangan udara dan strategi pemasaran buku serangan darat, yang dilandasi oleh factor mikro dan makro.

1.      Pemasaran buku serangan udara yaitu pemasaran secara online yang sedang  tren di saat pendemi ini bagi orang yang sudah memahami internet , dengan cara mempromosikan buku melalui website, marketplace atau reseller, kemudian menjadikan website sebagai markas besar untuk berbisnis. Melalui website kita bisa promosi sekaligus dapat melancarkan penjualan buku.Untuk itu kita harus terus proaktif agar dapat menyebarkan informasi produk secara maasif  pada target pasar potensial. Dan juga agar dapat konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen tetap  terjaga. Selanjutnya, menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu dan menaikkan penjualan dan provit lewat saluran online. Berikutnya adalah, bisa membandingkan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing yaitu kelebihan dan kekurangan dengan mencermati daya saing produk kita. Kita juga harus membentuk citra kita di mata konsumen agar lebih bermanfaat dan memiliki kelebihan dibanding dengan yang lain dan memiliki dampak positif bagi pembaca.

2.      Pemasaran buku melalui suatu komunitas.

Komunitas ini sangat penting bagi kita untuk memasarkan buku apalagi saat ini  kita bisa membentuk group- group WA, dsb, sebagai panduan dan kekuatan kita yang sesuai dengan kapasitas kita. Penjualan buku melalui komunitas akan lebih efektif  sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi.Kuncinya kita harus proaktif, komunikasi, dan  interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita. Dan lewat komunitas ini juga harus timingnya dan waktunya tepat agar tidak terganggu konsumen kita dengan hadirnya kita dalam komunitas ini.

Selanjutnya, pemateri mengingatkan bahwa selain dari penjualan secara online, kita juga jangan lupa dengan melakukan strategi pemasaran dengan system serangan darat atau offline. Contonya, Penerbit Andi, telah mempunyai 87 cabang dari Aceh sampai Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat dapat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :

1.      Kita tahu bahwa pada saat ini, banyak toko yang diminta untuk tutup sementara karena pemberlakuan PPKM, namun, kita tidak meninggalkan untuk mendistribusikan karena penerbit yang mampu dan memiliki mesin percetakan sendir, sebagai pemasok bagi toko buku. Toko buku dikelompokkan menjadi toko buku modern, semi modern, dan toko buku tradisional. Hal in karena setiap toko memiliki administrasi  dan tempat yang berbeda, seperti Gramedia Book Store, Gunung Agung,  yang memiliki system administrasi yang mengikuti teknologi  yang dapat dikendalikan secara sentralisasi dan juga bisa berjalan dengan efektif dan terpusat.Dibanding dengan toko tradisional yang menggunakan system tunai.

2.      Melakukan direct langsung ke seluruh jenjang pendidikan, dari PAUD,

 SD, SMP, SMA, SMK, bahkan PT.  

Pada akhirnya, sebelum sampai pada sesi tanya jawab, bunda Aam meminta izin untuk mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Andi yang telah menerbitkan bukunya yang berkolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, yang telah lolos seleksi penerbit mayor PT Andi offset. Kebahagiaan bunda Aam dengan membayangkan sutu saat nanti bukunya ada di rak besar seperti gramedia, dll.



Sebagai closing statement nya, bapak Agus  Subardana menyampaika pesan kepada bapak/ ibu peserta kelas belajae menulis bahwa jangan pernah untuk terus berkarya melalui karya tulisan buku, karena melalui karya tulisan buku sangat membantu kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa lewat literasi. Sebagai penerbit mayor, kami masih optimis sekali  dengan perkembangan pasar yang ada, masih antusias untuk memasarkan buku di Indonesia dan potensi pasar buku tidak akan ada habisnya selama manusia masih terus belajar dan membutuhkan buku dan buku juga tidak akan lekang oleh waktu sampai kapanpun. Terima kasih bapak Agus  Subardana atas motivasinya untuk keberlangsungan literasi ke depannya.

Panite, Agustus 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Mana Ide Menulis Datang

Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Menulislah Dengan Hati Yang Lepas, Karena Hati Sumber Inspirasi