Pemasaran Buku
Resume pertemuan ke 10
Gelombang 20
Hari, tanggal : Senin, 2 Agustus 2021
Judul : Pemasaran Buku
Narasumber : Agus Subardana, S.E, M.M
Moderator : Aam Nurhasanah
Buku merupakan salah
satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta
media penyampaian informasi. Pada usia
dini, anak – anak diperkenalkan pada buku, dan diajarkan untuk membaca berbagai
macam yerbitan buku. Pemerintah mendorong
kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun
budaya membaca sejak usia dini. Dukungan dari pemerintah tersebut merupakan tindakan nyata agar generasi
penerus bangsa dapat dipersiapkan untuk memiliki kecerdasan dan minat baca yang
tinggi terutama pada anak- anak. Dengan meningkatnya minat tersebut dapat
meningkatkan kebutuhan masyarakat trehadap buku, menciptakan peluang usaha bagi
pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Pada masa pandemic
Covid, penerbitan buku di Indonesia
mengalami penurunan drastis dari sisi penjualan. Banyak penerbit yang pada
walnya berjumlah 1328 yang terdaftar di IKAPI
( Ikatan Penerbit Indonesia), sebelum terjadinya pandemi, saat ini
banyak yang tumbang karena tidak mampu
bertahan dengan adanya keadaan ini. Maka, agar dapat mempertahankan dan tetap
hidup serta mencapai hasil penjualan yang maksimal, maka perlu strategi
pemasaran yang jitu serta tepat dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini.
Dalam hal ini pemasaran buku sebagai ujung tombak dalam ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Walaupun masih ada
dalam masa pandemi, namun penerbit Andi masih tetap bertahan dan tetap
bertumbuh.
Pada awal tahun 2020
pada bulan Januari di toko
Gramedia,penjualan masih bagus khususnya toko besar , masih dalam
kondisi fluktuatif, namun pada bulan Maret ke bawah sampai sekarang mengalami
penurunan yang drastis. Selanjutnya pada bulan- bulan berikutnya hingga bulan
Juni, agak mengalami kenaikan. Namun pada awal tahun 2021, tren tersebut turun
lagi dengan adanya PPKM yang telah
berlangsung 1 bulan dan adanya pembatasan pada toko- toko buku. Maka dalam
menghadapi kondisi ini, perlu adanya langkah- langkah dan strategi yaitu salah
satunya adalah mengubah strategi yang awalnya ada dalam zona nyaman maka harus
masuk dalam mindset strategi digital. Juga harus masuk dalam perubahan pasar
yaitu melalui online.
Penerbit Andi, memiliki pilihan strategi pemasaran penjualan buku yang dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Jenis buku yang diterbitkan dikelompokkan menjadi kategori buku. Sebagai contoh, penerbit Andi, offset menerbitkan buku cukup banyak kategori yaitu ada 32 kategori ( kategori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi- Novel, buku Pengembangan Diri, buku Teks, dll).
Berdasarkan kategori
tersebut, disin akan dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis
kategori buku yang diterbitkan. Umumnya, kegiatan pemasaran buku berkaitan
dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran dipengaruhi oleh
faktor- faktor :
1.
Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok,
pesaing dan masyarakat.
2.
Faktor Makro, yaitu, demografi- ekonomi,
politik- hukum, teknologi- fisik, dan social- budaya.
Saat ini, Penerbit
Andi, menjalankan bisnis dengan masuk dalam kedua factor diatas, yaitu faktor
Mikro dan Makro. Hal ini karena Penerbit Andi offset sudah termasuk Industri
Penerbitan Buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan
lebih dari 10.000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 kategori.
Strategi pemasaran yang
telah dipetakan menjadi dua strategi yaitu Pemasaran buku serangan udara dan
strategi pemasaran buku serangan darat, yang dilandasi oleh factor mikro dan
makro.
1.
Pemasaran buku serangan udara yaitu
pemasaran secara online yang sedang tren
di saat pendemi ini bagi orang yang sudah memahami internet , dengan cara
mempromosikan buku melalui website, marketplace atau reseller, kemudian
menjadikan website sebagai markas besar untuk berbisnis. Melalui website kita
bisa promosi sekaligus dapat melancarkan penjualan buku.Untuk itu kita harus
terus proaktif agar dapat menyebarkan informasi produk secara maasif pada target pasar potensial. Dan juga agar
dapat konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga
kesetiaan konsumen tetap terjaga.
Selanjutnya, menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu dan
menaikkan penjualan dan provit lewat saluran online. Berikutnya adalah, bisa
membandingkan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing yaitu kelebihan dan
kekurangan dengan mencermati daya saing produk kita. Kita juga harus membentuk
citra kita di mata konsumen agar lebih bermanfaat dan memiliki kelebihan
dibanding dengan yang lain dan memiliki dampak positif bagi pembaca.
2.
Pemasaran buku melalui suatu komunitas.
Komunitas
ini sangat penting bagi kita untuk memasarkan buku apalagi saat ini kita bisa membentuk group- group WA, dsb,
sebagai panduan dan kekuatan kita yang sesuai dengan kapasitas kita. Penjualan
buku melalui komunitas akan lebih efektif
sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi.Kuncinya kita harus
proaktif, komunikasi, dan interaksi
dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita. Dan lewat
komunitas ini juga harus timingnya dan waktunya tepat agar tidak terganggu
konsumen kita dengan hadirnya kita dalam komunitas ini.
Selanjutnya, pemateri mengingatkan bahwa selain dari penjualan secara online, kita juga jangan lupa dengan melakukan strategi pemasaran dengan system serangan darat atau offline. Contonya, Penerbit Andi, telah mempunyai 87 cabang dari Aceh sampai Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat dapat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :
1. Kita
tahu bahwa pada saat ini, banyak toko yang diminta untuk tutup sementara karena
pemberlakuan PPKM, namun, kita tidak meninggalkan untuk mendistribusikan karena
penerbit yang mampu dan memiliki mesin percetakan sendir, sebagai pemasok bagi
toko buku. Toko buku dikelompokkan menjadi toko buku modern, semi modern, dan
toko buku tradisional. Hal in karena setiap toko memiliki administrasi dan tempat yang berbeda, seperti Gramedia
Book Store, Gunung Agung, yang memiliki
system administrasi yang mengikuti teknologi yang dapat dikendalikan secara sentralisasi
dan juga bisa berjalan dengan efektif dan terpusat.Dibanding dengan toko
tradisional yang menggunakan system tunai.
2. Melakukan
direct langsung ke seluruh jenjang pendidikan, dari PAUD,
SD, SMP, SMA,
SMK, bahkan PT.
Pada akhirnya, sebelum
sampai pada sesi tanya jawab, bunda Aam meminta izin untuk mengucapkan terima
kasih kepada Penerbit Andi yang telah menerbitkan bukunya yang berkolaborasi
dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, yang telah lolos seleksi penerbit mayor PT
Andi offset. Kebahagiaan bunda Aam dengan membayangkan sutu saat nanti bukunya ada di rak besar seperti gramedia, dll.
Sebagai closing statement
nya, bapak Agus Subardana menyampaika
pesan kepada bapak/ ibu peserta kelas belajae menulis bahwa jangan pernah untuk
terus berkarya melalui karya tulisan buku, karena melalui karya tulisan buku
sangat membantu kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa lewat literasi. Sebagai
penerbit mayor, kami masih optimis sekali
dengan perkembangan pasar yang ada, masih antusias untuk memasarkan buku
di Indonesia dan potensi pasar buku tidak akan ada habisnya selama manusia
masih terus belajar dan membutuhkan buku dan buku juga tidak akan lekang oleh
waktu sampai kapanpun. Terima kasih bapak Agus
Subardana atas motivasinya untuk keberlangsungan literasi ke depannya.
Panite, Agustus 2021
wah.. detail infonya, bu... ttp semangat bu..
BalasHapusTerima kasih bunda.
BalasHapusLengkap resume.👍
BalasHapusTerima kasih bunda Dwi.
HapusIni resumenya lengkap semua isi penjelasan ada di dalamnya. Mantap Buu
BalasHapusMantap bun 👍👍
BalasHapus